Minggu, 27 Mei 2018

Bratawali untuk Demam, Rematik dan Gatal-gatal

NAMA DAERAH
Andowali; Antawali; Putrawali; Daun gadel

DESKRIPSI TANAMAN
Perdu memanjat. Batang sebesar jari manis, dengan banyak mata dan kutil, tidak beraturan, pahit, tidak keras dan berair. Daun berbentuk jantung atau panah dengan tangkai panjang dan besar. Bunga berwarna hijau muda, tiga seuntai dalam lembaga dan tidak sempurna. Buah terdapat dalam tandan berwarna merah muda.

Bunga Pagoda khasiat Antiradang; Diuretik; Sedatif; Hemostatis

NAMA DAERAH Senggugu; Tumbak raja

DESKRIPSI TANAMAN
Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berha- dapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri atas bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat.

Kamis, 09 November 2017

Bunga Pagoda khasiat dan manfaat Clerodendrum japonicum

Bunga Pagoda Clerodendrum japonicum (Thunb)
Bunga Pagoda khasiat dan manfaat Clerodendrum japonicum

Nama daerah Senggugu; Tumbak raja
Deskripsi tanaman berupa
Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berha- dapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri atas bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat.
Habitat
Tumbuh di pekarangan rumah atau di tepi jalan
Bagian tanaman yang digunakan: Akar ; Daun
Kandungan kimia: Alkoloid; Garam Kalium; Zat Samak

Khasiat
Antiradang; Diuretik; Sedatif; Hemostatis

Resep dan Pengolahan Bisul dan Koreng:
Daun bunga pagoda 7 lembar; Madu 25 ml; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum pagi
dan sore

Wasir berdarah:
Akar bunga pagoda 25 g; Air 110 ml, Direbus hingga mendidih, Diminum 2 kali sehari.

Bunga Pukul Empat Mirabilis jalapa L khasiat dan manfaat

Bunga Pukul Empat Mirabilis jalapa L khasiat dan manfaat

Nama daerah
Kembang pagi sore; Bunga tete apa; Lorelaka; Bodoko sina; Turaga; Bele de nuit.

Deskripsi tanaman berupa
Tumbuh tegak, tinggi sampai 50 cm, bunga ber-warna merah, putih atau kuning, mekar pada sore hari dan
menutup pada pagi hari.
Habitat
Tumbuh di pekarangan sebagai tanaman hias, dengan cukup sinar matahari pada dataran rendah sampai 1200 m dp.

Bagian yang dijadikan obat: Akar
zat yang terkandung Alkaloid trigonelia
Khasiat Anti inflamasi; Diuretik

RESEP/PENGOLAHAN
Radang amandel, Radang prostat:
Akar bunga pukul empat segar 10 g; Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan pada bagian yang
sakit.

Minggu, 08 Oktober 2017

Adas | Foeniculum vulgare Mill

Adas | Foeniculum vulgare Mill

NAMA DAERAH
Hades; adase; Fenkel; Fennel; Denggu-denggu; Papaato; Alas; Landi; Adhas; Cedas; Adeh; Manih; Wala wunga;
Kumpasi; Paapang; Rempasu.

DESKRIPSI TANAMAN
Terna, tinggi 0,5-3 meter, batang beralur, tumbuh tegak. daun berbagi menyirip, berseludang dengan warna putih.
Perbungaan berbentuk payung dengan 6-40 gagang bunga, mahkota bunga berwarna kuning. Buah berusuk- rusuk sangat nyata, panjang 4-6 milimeter, warna hijau pada waktu muda dan keabu-abuan setelah tua.

HABITAT
Tumbuh secara liar di daerah Tosari dan dibudidayakan di pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian 900 – 1.300 dpl.

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Buah

KANDUNGAN KIMIAWI
Limonena; minyak lemak; stigmasterin; umbeliferona;
gula; saponin; flavonoida; polifenol.

KHASIAT/KEGUNAAN
Anti inflamasi , karminatif , diuretik , anti mikroba.

RESEP/CARA PENGOLAHAN Sembelit:
Adas 3 butir; Daun muda jambu biji 3 lembar; Kulit ba- tang pulosari 1/2 jari; air 2 cangkir; Ramuan direbus hingga mendidih sampai diperoleh cairan 1 cangkir ke- mudian disaring, Bayi umur 3 bulan: sehari minum 5-7 kali, tiap kali 1 sendok teh; Bayi umur 6 bulan: sehari minum 3 kali, tiap kali 1 sendok makan; Anak umur 3 tahun: sehari minum 3 kali, tiap kali 2 sendok makan; Remaja: sehari minum 1 kali, tiap kali 1 cangkir.

Batuk:
Adas 3 butir; Gula batu secukupnya; Air secukupnya; Daun sagamanis 7 lembar; Kulit batang pulosari 1 jari; Bawang merah 1 buah, Campuran ditambah air sedikit, lalu ditumbuk halus, kemudian dibungkus dengan daun pisang selanjutnya dikukus 15 menit, lalu diperas dengan kain bersih, Diminum sekaligus sebelum tidur.

Sakit perut:
Adas 5 butir; Ketumbar 11 biji; Merica bolong 11 biji; Daun po’o segar 20 lembar; Air 2 cangkir; Kunyit 1/2 jari; Lempuyang wangi dibakar 1 biji; Temu kunci dibakar 3 biji; Temu kunci segar 3 biji; Kayu ules 1 biji, Campuran ditumbuk, kemudian dididihkan sampai memperoleh 1 cangkir, lalu disaring dengan kain bersih, Diminum sehari 2 kali.

Alang­ alang | (Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees)

Alang­ alang | (Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees)

DESKRIPSI TANAMAN
Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor
), Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih.

Waktu berbunga : Januari – Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggiansampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.

BUDIDAYA
Berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan ham-batan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang. Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya da- pat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancar- kan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal. Pene- litian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arun- doin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, al- kali, saponin, taninin, dan polifenol.

NAMA DAERAH
Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon).

NAMA ASING
Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: la- lang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myan- mar): kyet-mei. Cambodia: sbö’:w. Laos: hnha:z kh’a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang.

EFEK FARMAKOLOGIS
Rasa manis dan sifat sejuk, anti piretik (penurunan panas), diuretik (peluruh kemih), hemostatik (menghentikan perdarahan), masuk median paru-paru, lam- bung dan usus kecil.

KOMPOSISI:
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang- alang terdiri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß- sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p- kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5- hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3′,4′,7-trihidroksi flavon, 2′,3′-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT
Akar, rimpang (daun) dan bunga. dapat digunakan yang segar atau yang dikeringkan.

CARA BUDIDAYA
Perbanyakan dengan rimpang atau akar tinggal. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan terdapat dimana-mana disekitar kita. Merupakan tumbuhan liar dan menjurus sebagai gulma. Tumbuh liar di pinggir jalan, diladang dan di hutan. Tumbuhan ini termasuk terna menahun, tinggi dapat mencapai 180 cm. Batang padat, buku berambut jarang. Daun berbentuk pita, berwarna hijau, permukaan daun kasar. Perbungaan berupa bulir, warna putih, bunga yang terletak di bagian atas adalah bunga sempurna dan yang terletak di bawah adalah bunga mandul. Bunga mudah diterbangkan oleh angin.

KHASIAT/KEGUNAAN
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.

EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI
Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang- alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek anti- piretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parase- tamol 10% pada merpati.

UJI KLINIK
Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang- alang dapat mengurangi edema dan menurunkan te- kanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Arte- misia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mem- punyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.

RESEP/CARA PENGOLAHAN
Infeksi Saluran Kemih dan Kencing Sedikit :
Bila menderita infeksi pada saluran kemih, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.

RAMUAN
Rimpang Alang-alang 6 gram Rimpang Kunci pepet 5 gram Daun Kumis kucing 4 gram Air 115 ml.

CARA PENGOLAHAN
Diseduh, dibuat infus atau pil.

CARA PEMAKAIAN
Diminum 1 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Untuk yang berbentuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.

LAMA PENGOBATAN
Diulang selama 14 hari. Mimisan, Kencing Darah, dan Muntah Darah. Bia menderita kencing darah atau muntah darah, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.

RAMUAN
Rimpang Alang-alang 6 gram Daun sendok segar 6 gram
Daun Andong segar 2 helai Air 110 ml.

CARA PEMBUATAN
Diseduh, dipipis, dibuat infus atau pil.

CARA PEMAKAIAN
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. (untuk infus). Untuk pipisan diminum 2 kali sehari,
pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir. Untuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.

LAMA PENGOBATAN Diulang sampai sembuh.

Andong | Cordyline fruticosa (L) A.Cheval

Andong | Cordyline fruticosa (L) A.Cheval

NAMA DAERAH
Endong; Kayu urip; Linjuwang; Jejuwang; Sabang; Daun ngasi.

DESKRIPSI TANAMAN
Sering ditanam di kebun. Tumbuhan ini berupa pohon, tinggi dapat mencapai 5 meter. Batang keras, bekas du-
dukan daun tampak dengan jelas. Daun tunggal menem- pel pada batang, berwarna hijau tua, tepi daun rata. Per-
bungaan bentuk malai, tumbuh diketiak daun dengan tangkai bunga panjang. Buah buni, warna merah meng- kilat. Akar serabut berwarna putih kotor.

HABITAT
Tumbuh liar di pagar atau di pekuburan sebagai tanaman hias, lazim di tanam pada dataran rendah sampai 1900 m
dpl.

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Daun

KANDUNGAN KIMIAWI Steroida; Saponin; Polisakarida

KHASIAT/KEGUNAAN
Hemostatik, Antibengkak, Batuk darah dan Haid terlalu banyak.

RESEP/CARA PENGOLAHAN
Daun andong segar 5 helai; Air secukupnya, Dibuat infus, diseduh atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Untuk pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.