Senin, 25 Agustus 2014

Helm anti kantuk dari Surabaya

Helm anti kantuk ciptaan mahasiswa Ubaya

Bangsa kita sudah sepatutnya bangga terhadap inovasi dan kreatifitas yang luar biasa. Dari berita penulis baca Fakultas Teknik, Universitas Surabaya (Ubaya), Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan menciptakan helm antikantuk.

Inovasi ini meraih medali emas di ajang International Invention Inovation and Design di Universiti Teknologi Mara, Segamat, Johor, Malaysia.

Ricky Nathaniel Joevan mengungkapkan, helm yang mereka namai Anti Drowsing System (Androsys) ini memanfaatkan denyut nadi sebagai sensor kantuk saat mengemudi. Dijelaskan Ricky, pada kondisi normal jumlah denyut nadi seseorang 80 denyut per menit. Jumlah ini akan menurun ketika mengantuk. Saat itulah Androsys bekerja. Androsys ini terdiri dari tiga bagian yakni input, prosesor dan vibrator. Bagian input terdiri dari sensor denyut nadi (pulse sensore). Jika alat ini dipasang di bagian tubuh yang ada nadinya seperti pergelangan tangan, leher dan tangan, maka dia akan merekam denyutnya. Hasilnya akan dikirimkan ke prosesor. Prosesor helm yang diletakkan di bagian dalam helm ini menggunakan mikro controler yang berfungsi untuk menghitung denyut nadi yang diterima. Jika denyut nadinya kurang dari 80 denyut per menit maka mikro controler akan mengeluarkan pesan untuk disalurkan ke vibrator. Selanjutnya vibrator yang dilekatkan di kepala bagian atas akan bergetar. Bagi pengendara yang sudah mengantuk berat, getaran itu bisa dipakai tanda sehingga dia berhenti mengendarai motornya.

Ini adalah inovasi yang luar biasa, setidaknya ada apresiasi dari bangsa ini karena jika musim lebaran banyak sekali pemudik bermotor. Tentu saja inovasi helm anti kantuk ini bisa mengurangi angka kecelakaan karena pengendara mengantuk.

Jangan takut lagi untuk berinovasi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar