Lulusan SMA bisa dapet Kridit usaha di BRI

Lulusan SMA berbeda dengan lulusan SMK. Di Sekolah Menengah Kejuruan lulusannya dibekali dengan berbagai keterampilan, dengan begitu memiliki kemampuan untuk bekerja sesuai dengan jurusannya dan skilnya yang ditempa selama 3 tahun. Bahkan menurut saya, lulusan SMK lebih berani untuk hidup susah dan berjuang sendiri dengan kemampuannya. Ada slogan yang mengatakan lulusan SMK yang kuliah adalah sebuah kegagalan. Karena lulusan SMK harus berskil dan mampu berusaha dan berkembang dalam dunia kerja yang dipelajarinya selama 3 tahun.


Sedangkan lulusan SMA tidak akan berguna bila tidak kuliah. Tentu saja bagi siswa yang berekonomi menengah kebawah akan kesulitan dengan biaya kuliah yang terbilang tidak murah. Lebih lagi dengan kemampuan intelektual yang pas-pas an, sehingga tidak ada beasiswa untuknya. Bisa dikatakan lulusan SMA yang tidak kuliah adalah madesu (masa depan suram).

Nampaknya pemerintah memahami hal ini. Pemerintah itu kedepannya berencana meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), agar semakin banyak pengusaha kecil dan menengah yang permodalannya bisa dibantu. Komisaris Utama BRI, Mustafa Abubakar dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa secara nasional nilai KUR mencapai Rp 120-130 triliun, dan sekitar 65 persen diantaranya disalurkan melalui BRI. "BRI akan diperkuat di KUR, akan lebih dari 65 persen. tapi targetnya berapa belum tahu. Jadi kalau bank lain terbirit-birit dengan KUR, kami siap menerima pelimpahan dari bank lain," terangnya. Dengan KUR itu diharapkan juga dapat meningkatkan jumlah nasabah di Indonesia. Pasalnya hingga kini baru sekitar 30 persen masyarakat yang memiliki rekening di bank. Padahal di Malaysia dan Singapura, rasio kepemilikannya sudah mencapai di atas 50 persen.




Semoga saja alumnus SMA yang belum/tidak kuliah mampu bersaing dalam dunia usaha. Apapun itu bila tekun dijalani akan membuahkan hasil. Setidaknya itulah nasehat dari BOB SADINO, yang terkenal pengusaha suskses di negara ini. Ingin melihat nasehatnya? Hajar link ini.