Kamis, 16 April 2015

Soal UN 2015 Bocor: ini masalah moral

BOBROK!! Ini yang ada dipikiran saya saat membaca berita bahwa soal UN 2015 ini bocor. Entah apa motifasinya yang jelas ini merupakan kebobrokan moral pengupload soal tersebut. Orang-orang model seperti ini yang membuat semakin miskin negara ini. Entah apa motivasinya yang jelas ini merupakan tindakkan tercela.

Oknum percetakan diduga mengunggah naskah soal. Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri telah menggeledah kantor Perum Percetakan Negara. Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan, penggeledahan Percetakan Negara dilakukan untuk mendalami laporan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, sekaligus mencari bukti kasus.

Naskah soal ujian nasional (UN) yang bocor ialah Bahasa Indonesia, Matematika, Biologi, dan Kimia sebanyak 30 paket atau booklet. Setelah dilacak, akun yang mengunggahnya itu berasal dari satu dari total 17 percetakan resmi yang bekerja sama dengan Kementerian. Dia enggan mengungkap nama percetakan itu. Anies hanya menjelaskan percetakan itu di Jakarta dan mengirimkan naskah soal di dua daerah.




Bukankah semakin parah bila percetakan negara pun tidak bisa dipercaya. Setahu saya Moral merupakan sebuah kesadaran untuk tahu dan mau. Ketiga prinsip itu yang membuat sebuah tindakan dikatakan bermoral. Dia (pengupload) tahu bahwa itu adalah milik negara yang sangat rahasia, itu yang saya baca disegel soal UN. Tetapi pengetahuannya itu diabaikannya karena mungkin hatinya sudah beku. Pelaku ini sedang sakit, dan sakitnya itu pasti sudah akut karena hatinya sendiri tidak didengar. Hal itu terbukti bahwa dia sadar yang artinya dia tidak dalam pengaruh obat atau narkoba, dan dia berniat (mau) melakukan hal tersebut tanpa mengindahkan ketahuannya bahwa itu adalah tindakan terlarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar